Plasmodium malariae

Plasmodium malariae

Infeksi parasit P. malariae disebut juga “Malaria quartana” dengan terjadinya krisis penyakit setiap 72 jam. Hal tersebut dikenali sejak jaman Yunani, karena waktu demam berbeda dengan parasit malaria tertiana. Pada tahun 1885 Golgi dapat membedakan antara demam karena penyakit malaria tertiana dengan quartana dan memberikan deskripsi yang akurat dimana parasit tersebut diketahui sebagai P. malariae.

Plasmodium malariae adalah parasit kosmopolitan, tetapi distribusinya tidak continyu di setiap lokasi. Parasit sering ditemukan di daerah tropik Afrika, Birma, India, SriLanka, Malaysia, Jawa, New Guienia dan Eropa. Juga tersebar di daerah baru seperti Jamaica, Guadalope, Brazil, Panama dan Amerika Serikat. Diduga parasit menyerang orang di zaman dulu, dengan berkembangnya peradaban dan migrasi penduduk, kasus infeksi juga menurun.

Schizogony exoerytrocytic terjadi dalam waktu 13-16 hari, dan relaps terjadi sampai 53 tahun. Bentuk eritrosit berkembang lambat di dalam darah dan gejala klinis terjadi sebelumnya, dan mungkin ditemukan parasit dalam ulas darah. Bentuk cincin kurang motil daripada P. vivax, sedangkan sitoplasma lebih tebal. Bentuk cincin yang pipih dapat bertahan sampai 48 jam, yang akhirnya berubah bentuk memanjang menjadi bentuk “band” yang mengumpulkan pigmen di pinggirnya. Nukleus membelah menjadi 6-12 merozoit dalam waktu 72 jam. Tingkat parasitemianya relatif rendah sekitar 1 parasit tiap 20.000 sel darah. Rendahnya jumlah parasit tersebut berdasarkan fakta bahwa merozoit hanya menyerang eritrosit yang tua yang segera hilang dari peredaran darah karena didestruksi secara alamiah.

Gametosit mungkin berkembang dalam organ internal, bentuk matangnya jarang ditemukan dalam darah perifer. Mereka berkembang sangat lambat untuk menjadi sporozoit infektif.

Gambaran Mikroskopis Pewarnaan Giemsa

Poin Diagnostik :
  • Eritrosit tidak membesar 
  • Ring form tampak kukuh
  • Inti (kromatin) pada permukaan bagian dalam cincin
  • Band form (bentuk pita) karakteristik pada spesies ini
  • Skizon matang bentuknya khas dengan merozoit tersusun simetris (rosset) mengelilingi pigmen yang menggumpal berwarna cokelat tua.
Morfologi parasit pada sediaan darah tipis penderita malaria 


8.A   Stadium tropozoit (band forms)
8.B   Stadium skizon


11.A   Gambar ring forms (Jeffrey & Leach, 1975)
11.B   Ring forms dari sediaan darah tipis
11.C   Ring forms (Bird eyes)
11.D   Tropozoit dengan pigmen cokelat tengguli


11.A   Gambar skematik band forms (Jeffrey & Leach, 1975)
11.B   Tropozoit (band forms) dari sediaan darah tipis 
11.C   Tropozoit (basket forms)
11.D   Tropozoit tua, kromatin tampak akan membelah


12.A   Gambar stadium skizon matang (Jeffrey & Leach, 1975)
12.B, C, dan D. Stadium skizon dari sediaan darah tipis penderita Merozoit 6-12 (rata-rata 8), tersusun simetris (rossets), pigmen cokelat kekuningan.

Gambar parasit dalam sediaan darah tebal


15.A   Ring forms
15.B dan C. Tropozoit
15.C   Skizon matang (atas) dan skizon muda (bawah)

Gambaran mikroskopis pewarnaan AO (Acridine Orange)

Parasit malaria dapat didiagnosis menggunakan mikroskop fluoresen dengan pewarnaan AO atau mikroskop cahaya dimodifikasi dengan menggunakan filter khusus pada badan mikroskop dan sumber sinar lampu halogen. Mikroskop sistem filter AO mempunyai keuntungan dapat digunakan di lapangan dan pemeriksaan dilakukan di tempat. Parasit berfluoresen dengan intensitas tinggi dan perbedaan warna yang mencolok. 

Poin Diagnostik :

Sel darah merah
  • Morfologi sel darah merah terinfeksi parasit dapat diamati
  • Sel darah merah berwarna hijau gelap dan tidak berfluoresen
Parasit
  • Inti parasit berwarna hijau flouresen
  • Sitoplasmanya warna merah atau orange
  • Semua stadium parasit malaria, bentuk-bentuk karakteristik mudah diidentifikasi
  • Pigmen parasit, stippling pada sitoplasma eritrosit dan granula tidak tampak pada pewarnaan AO
  • Diagnosis P. malariae didasarkan pada deteksi bentukan khusus misalnya band form, skizon muda atau matang, gametosit dan eritrosit terinfeksi parasit tidak membesar.
  • Untuk P. ovale didasarkan pada morfologi eritrosit berbentuk lonjong dengan kedua atau salah satu ujungnya fimbrieted. Bentuk eritrosit lebih mudah diamati dengan mikroskop biasa dibandingkan dengan mikroskop flouresen. Sitoplasma parasit lebih kompak dibandingkan pada P. vivax.
Sediaan darah penderita malaria pada pewarnaan AO
23.A   Tropozoit (band forms)
23.B   Gametosit (lensa obyektif 40X)

23.C dan D   Skizon matang P. malariae (lensa obyektif 40X)

Sumber : Drh. Suhintam Pusarawati M.Kes, dr. Indah S. Tantular M.Kes., PhD.

Related Posts

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.